Saturday, July 23, 2016

Bag.1, B.J. Habibie, Ilmuwan Jenius Ahli Teknologi Pesawat Terbang Indonesia

Kita lebih mengenal Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie adalah seorang ahli teknologi pesawat terbang Indonesia, walaupun jenjang karier beliau pernah menjabat sebagai menristek, kemudian menjadi  wakil presiden pada era presiden Soeharto bahkan jabatan tertingginya adalah menjadi presiden RI. Ke 3 menggantikan Presiden Soeharto yang lengser pada tahun 1998 akibat desakan reformasi saat itu. Kecerdasan B.J. Habibie membuat kagum banyak orang, beliau adalah orang jenius nomor 1 di Indonesia, banyak orang tua yang mendo'akan anaknya kelak menjadi seperti bapak B.J. Habibie.


Biografi B.J. Habibie

B.J. Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juni 1936, dari 8 bersaudara Habibie merupakan putra ke empat dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie (ayah) keturunan Bugis yang bekerja sebagai Penilik sekolah (sekarang pengawas pendidikan) di Pare-pare kemudian setelah lulus kuliah pertanian di Bogor beliau bekerja sebagai Pembina dan peneliti pertanian di Adjunt Landbouw Consulent yang membawahi dinas-dinas pertanian di Sulawesi selatan., dan Raden Ajeng Tuti Marini Puspowardojo (Ibu) berasal dari Yogyakarta.

BJ. Habibie merupakan keturunan keluarga intelektual yang taat agama, kakek dari ayahnya bernama Abdul Jalil Habibie termasuk orang terhormat dan berada yang memiliki banyak sawah dan perkebunan juga peternakan. beliau juga seorang ulama dan anggota Majelis Peradilan Agama di daerah Kabila, sementara kakek dari ibunya adalah keturunan ke empat DR. Tjitrowardojo seorang ahli pendidikan yang meraih gelar Doktor pada usia 19tahun. Arti kata BJ. Habibie merupakan keturunan dari perpaduan intelektual dan agamis.

BJ. Habibie kecil akrab dipanggil Rudy, tidak seperti anak-anak lain yang senang bermain, Rudy lebih suka aktif di rumah dengan membaca buku-buku, namun bukan berarti Rudy tidak bermain, ia bermain setelah selesai membaca buku atau pekerjaan dirumahnya.  Pernah saat Rudi bersekolah di Taman Kanak-kanak ia ditanya oleh guru-gurunya tenatng cita-citanya, lantas rudy dengan lantang menjawab ingin menjadi Insinyur. Padahal saat itu gelar tersebut belum terkenal apalagi di daerah yang jauh seperti  Pare-pare. Namun Rudy mungkin pernah mendengar ocehan orang-orang terhadap kehebatan seorang Insinyur baru dari Makasar.

Dalam hal pendidikan agama, sama seperti teman-temannya ia mengaji pada seorang guru agama yang bernama Hasan Alamudi, Rudy termasuk anak yang paling rajin dan mudah menghapal sehingga ia telah khatam qur’an berkali-kali.

Hobi BJ. Habibie adalah berkuda, ia menungangi kuda milik ayahnya yang diberi nama La Bolong (dalam bahasa Bugis artinya si Hitam), kuda super kelas 1. Bakat ini turun dari ayahnya yang gemar berkuda, BJ. Habibie menjadi Joki hebat yang sering menjuari lomba pacuan kuda.

Saat Jepang masuk dan menyerang pare-pare, para penduduk banyak yang megungsi ke luar kota termasuk keluarga BJ. Habibie yang terpaksa mengungsi ke desa Lanrae di daerah kabupaten Barru. Dalam pengungsian ini BJ. Habibie sempat sakit dan tidak sembuh-sembuh, dan menurut adat orang Bugis karena wajah BJ. Habibie mirip ayahnya, maka anak tersebut akan menimbulkan masalah untuk ayahnya, oleh karena itu harus di laksanakan tradisi jual anak secara simbolis, dan BJ. Habibie di beli oleh raja Baru dengan sebuah keris, Kemudian habibie diberi air yang sudah dijampi oleh sang raja dan atas ijin Alloh BJ. Habibiepun sembuh dari sakitnya.

Pada tahun 1948, ayah BJ. Habibie dipindah tugaskan ke Makasar sebagai Kepala Pertanian Indonesia Timur, sehingga seluruh keluarga BJ. Habibie pindah ke Ujung Pandang, Makasar. Namun setelah tinggal sekitar  tahun di Makasar sang ayah meninggal saat sedang melaksanakan sholat isya berjamaah bersama istri dan anak-anaknya. Ada kisah haru yang penulis dapat dari film Habibie Aiunun 2 saat kepergian ayahnya ini, ketika itu BJ. Habibie bermakmum tepat dibelakang ayahnya, namun saat sujud terakhir ayahnya tidak bangun-bangun, sudah diberi isyarat dengan ucapan subhanalloh tetap ayahnya tidak bergeming, akhirnya BJ. Habibie menyentuh kaki sang ayah namun beliau malah terguling ke samping, inalillahi ia telah wafat dalam keadaan sholat bersujud ke hadapan Alloh, sambil menahan tangis dan kesedihan yang mendalam, Habibie kecil maju menjadi imam menggantikan ayahnya, ia memimpin sholat sampai selesai salam dan semua menjerit histeris dan merangkul sang ayah tercinta, beliau meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah. Semoga beliau diterima dan dimasukan kedalam orang-orang ahli surga Alloh. Amin….

Ayah BJ. Habibi meninggal di Makasar pada tanggal 10 September 1950, beliau meninggalkan 8 orang anak yaitu: Titi Sri Sulaksmi, Satoto Muhammad Duhri, Alwini Kalsum, Bacharudin Jusuf Habibie, Jusuf Efendy, Sri Rejeki, Sri Rahayu dan anak bungsu yang masih di kandungan istrinya, karena si bungsu lahir setelah ayahnya wafat maka adik bungsu BJ. Habibie ini di beri nama Suyatim. Namun ada catatan sebelum kehamilan putrid bungsunya ini, ibu BJ. Habibie pernah melahirkan anak yang diberi nama Ali Buntarman pada tahun 1945 yang meninggal dunia pada usianya yang baru 1 tahun karena sakit.

Referensi:
  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Bacharuddin_Jusuf_Habibie
  2. A. Makmur Maka https://books.google.co.id/books?id=FpvvYN1LjVMC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false
  3. By Office of the Vice President The Republic of Indonesia, https://commons.wikimedia.org/wiki/File%3ABacharuddin_Jusuf_Habibie_official_portrait.jpg

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment