Monday, July 18, 2016

Sejarah Soekarno, Arsitektur Yang Menjadi Presiden RI. Pertama

Soekarno lahir di Surabaya pada tahun 1901 dengan nama lahir Kusno.
Dr. (H.C). Ir. H. Soekarno
Bertanya tentang awal kemerdekaan Negara Indonesia, kita pasti langsung terpikirkan sosok seorang pejuang dan politikus  yang cerdas, pemberani dan berwibawa, keharuman namanya terkenal sampai sekarang oleh rakyat Indonesia, bahkan berkat kehebatan perannya di dunia internasional,  namanya juga terkenal di mancanegara bahkan diabadikan menjadi nama jalan seperti di negara Mesir dan Maroko. Beliaulah presiden pertama Indonesia yaitu Dr.(H.C).Ir. H. Soekarno. Beliau bersama sahabatnya Bpk. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 tepatnya pada bulan Agustus tanggal 17, dan mereka  dikenal juga sebagai bapak Proklamator.


Riwayat Hidup dan Pendidikan Soekarno

Nama kecilnya adalah Kusno Sostrodiharjo, dilahirkan dari pasangan yang berbeda agama yaitu Raden Soekemi Sostrodiharjo ( Ayahnya) yang beragama Islam dan bekerja sebagai seorang guru SD di Singaraja, Bali,  sedangkan ibunya yaitu Ida Ayu Nyoman Rai adalah seorang putri bangsawan Bali yang beragama Hindu. Kusno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur yang saat itu masih dibawah kekuasaan Hindia Belanda,  adalah anak kedua dimana sebelumnya telah lahir kakaknya yang bernama  Sukarmini. Sejak kecil Kusno di asuh oleh kakeknya Raden Hardjokromo yang tinggal di Tulung Agung, Jawa Timur. Semasa kecil Kusno sering mengalami sakit sehingga ayahnya mengganti nama beliau menjadi Karno, nama tersebut diambil dari nama pendekar perang yang bernama Karna dalam kisah pewayangan Bharata Yuda. Dan memberi awalan kata “SU” sehingga namanya menjadi Sukarna, tetapi  Karena dijawa nama orang indentik dengan akhiran “O” dan ejaan lama “U” adalah “OE” maka namanya diganti menjadi Soekarno, dan nama singkat beliau akrab dipanggil oleh rakyat Indonesia sebagai Bung Karno

Namun di luar negri nama Soekarno lebih dikenal dengan nama Achmed Soekarno, nama Achmed diberikan dan diperkenal oleh para pelajar muslim yang berada di luar negri sebagai penegas bahwa Soekarno adalah seorang muslim dan sebagai upaya mencari dukungan atas kedaulatan Negara Indonesia dari Negara-negara Arab.

Semasa kecil Soekarno dititipkan kepada kakeknya yaitu Raden Hardjokromo  yang tinggal di Tulung Agung, Jawa Timur. Beliau besar disana bahkan sempat bersekolah di Tulung Agung sampai ayahnya mengambilnya kembali dan membawanya ke Mojokerto tempat baru ayahnya bertugas sebagai guru di Erste Inlandse School, bahkan Soekarno juga sempat di masukan ke sekolah tersebut. Soekarno kemudian dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) pada tahun 1911 dan berhasil lulus dari ELS pada tahun 1915. Kemudian Soekarno melanjutkan sekolah ke Hogere Burger School (HBS) di Surabaya, Jawa Timur. Selama beliau belajar di HBS, ia tinggal di rumah teman ayahnya yaitu H.O.S. Tjokroaminoto, yang bekerja di HBS.

Soekarno lulus dari HBS pada tahun 1921, kemudian melanjutkan kuliah di Technische Hoogeschool  te Bandoeng (THB)  yang sekarang namanya dirubah jadi Institut Teknologi Bandung (ITB), pada fakultas ilmu sipil. Namun Soekarno gagal mengikuti kuliahnya karena Soekarno meninggalkan bangku kuliahnya setelah dua bulan menjadi mahasiswa, (penulis belum mendapat keterangan kenapa beliau keluar dari kuliahnya?), namun sejarah mengatakan beliau kembali melanjutkan kuliahnya pada tahun berikutnya yaitu tahun 1922 di institut yang sama yaitu di THB, sehingga beliau berhasil menyelesaikan kuliahnya pada tahun 1926 dan meraih gelar insinyur teknik sipil.

Karya Arsitektur

Setelah menyelesaikan kuliahnya Soekarno bersama sahabatnya Ir. Anwari  membentuk Biro Insinyur, dari sinilah mereka berhasil merancang dan mendirikan bangunan-bangunan, setelah itu Soekarno juga pernah bekerjasama dengan arsitek lainnya yaitu Ir. Roseno yang menambah banyak lagi rancangan arsitektur dan membangun rancangannya. Di kabarkan Soekarno juga pernah meronovasi masjid agung di kota Bengkulu saat beliau di buang di sana.

Sejak Indonesia merdeka, Soekarno adalah tokoh utama  arsitektur selama masa awal pembangun Indonesia, Selama masa kepresidenannya, Soekarno banyak mempelajari tata kota dan arsitektur bangunan dari beberapa negara berkembang, ilmu ini beliau peroleh saat kunjungan ke beberapa Negara seperti Jerman, Swis, Amerika dan Kanada, dari situ wawasan imajinasi arsitektur beliau tambah berkembang, hal ini membantu beliau dalam pembangunan tata kota dan arsitektur gedung-gedung dan jalan-jalan di Indonesia.

Dalam hal membangun Negara Indonesia Soekarno memprioritaskan kota Jakarta, karena saat itu kota ini sering didatangi diplomat Negara-negara lain untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan berskala internasional, selain itu Soekarno bercita-cita menjadikan kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan Indonesia dan sebagai ibukota Negara Indonesia.

Mesjid Istiqlal dibangun tahun 1951 merupakan rancangan Soekarno dengan arsitek Frederich Silaban
Mesjid Istiqlal Rancangan Soekarno
Walaupun begitu, beberapa karya arsitektur yang berhasil didirikan adalah hasil sayembara para arsitek Indoensia, yang hasilnya Soekarno sendiri yang memilih rancangan arsitekturnya. Beberapa karya arsitektur beliau yang tercipta menjadi bangunan-bangunan penting di ibukota Jakarta adalah: Mesjid Istiqlal, Monumen Nasional, Gedung Sarinah, Gedung Conefo, Hotel Indonesia, Wisma Nusantara, Tugu Selamat datang, Monumen pembebasan Irian Barat, dan Patung Dirgantara. Selain itu beliau di luar pembangun kota Jakarta, Soekarno juga yang membuat rancangan  tata kota untuk wilayah Palangkaraya.

Kehebatan beliau sebagai ahli arsitektur diakui dunia, ini dibuktikan dengan diterimanya ide rancangan tempat sa’I para jemaah haji untuk dibuat dua jalur dengan dua lantai. Ide ini beliau pikirkan saat melaksanakan ibadah haji  pada tahun 1955, yang saat itu pelaksanaan ibadah sa’I dilihat kurang tertib. Walaupun ide itu baru direalisasikan pemerintah Arab Saudi sebelas tahun kemudian dengan merenovasi besar-besaran mesjidil Harom dan membuat bangunan dua lantai untuk pelaksanaan sa’I dengan system dua arah.

Berpolitik dalam perjuangan menuju Indonesia Merdeka

Cokroaminoto adalah ketua organisasi serikat islam, Soekarno mulai mengenal dan belajar berorganisasi sejak beliau tinggal di pondok milik Cokroaminoto di Surabaya, ia banyak bergaul dengan tokoh-tokoh organisasi ini seperti Abdul Muis, Dharsono, Muso dan H. Agus Salim, dan saat ia kuliah di HTB Bandung, beliau tinggal di rumah H. Agus Salim, selama di Bandung beliau berkenalan dengan ki Hajar Dewantara dan  Cipto Mangun Kusumo.

Sebenarnya sejak sekolah di HBS Surabaya, pada tahun 1915, Soekarno sudah bergabung dan aktif dalam organisasi pemuda Jong Java nama baru dari organisasi Tri Koro Darmo bentukan dari Budi Utomo, sejak saat itu beliau mulai dikenal karena keberaniannya mengemukakan pendapat, salah satunya beliau mengajukan perubahan bahasa yang dipakai oleh majalah terbitan Jong Java yang saat itu menggunakan bahasa Belanda untuk diganti dengan bahasa Melayu,

Pada tahun 1926 setelah menyelesaikan kuliahnya, Soekarno mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) yaitu organisasi perkumpulan pelajar, dan setahun kemudian beliau mendirikan Partai Nasional Indonesia pada tahun 1927. Selama aktif di partai PNI ini Soekarno pernah ditangkap dan di jebloskan di penjara Banceuy Bandung pada tahun 1929, lalu dipindahkan ke tahanan Sukamiskin pada tahun 1930, dan dibebaskan dari penjara Sukamiskin pada tanggal 31-12-1931.

Setelah keluar dari penjara, semangat perjuangan Soekarno tetap menbara, pada tahun 1932 beliau bergabung dan aktif pada partai Indonesia (Partindo) yaitu partai baru hasil perpecahan dari PNI. Karena aktifitasnya selama menjadi aktifis di Partindo beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke pulau Plores pada tahun 1933, yang kemudian di pindahkan ke Bengkulu pada tahun 1938. Sampai beliau benar-benar dibebaskan pada tahun 1942, saat Jepang datang dan mengusir Belanda dari Indonesia

Jepang menjajah Indonesia selama 3,5 tahun yaitu sejak tahun 1942 sampai 1945, mereka menjalankan strategi untuk merayu hati rakyat Indonesia dengan cara merangkul para tokoh pejuang Indonesia seperti: Soekarno, Muhammad Hatta, Ki Hajar Dewantara dll. Jepang menjalankan system kerja paksa (Romusa) kepada para petani Indonesia, akibatnya timbul pemberontakan dari para pejuang diseluruh pelosok Indonesia.  Aktifitas para tokoh politik Indonesia pada pemerintahan Jepang sebenarnya juga politik untuk mempermudah negosiasi, yang  akhirnya membentuk kerjasama antara jepang dengan Indonesia untuk menuju kemerdekaan Indonesia, setelah Jepang menyerah kepada sekutu akibat bom atom yang menghancurkan hisrosima dan Nagasaki pada bulan Agustus 1945. seperti kutipan dari pernyataan Soekarno yaitu “walaupun kita bekerjasama dengan Jepang tetapi sebenarnya kita mengandalkan kekuatan sendiri” Namun di pihak Belanda menganggap Soekarno dan para tokoh Indonesia berkhianat membantu jepang menjajah rakyat Indonesia dengan kerja Romusa.

Sejak saat itu Soekarno aktif mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, beliau merumuskan UUD, Pancasila, dan menyusun teks proklamsi kemerdekaan Indonesia. Rencana Soekarno dan para tokoh politik Indonesia ini mendapat dukungan dari kaisar jepang, bahkan panglima perang Jepang menyatakan bahwa urusan proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah urusan rakyat Indonesai sendiri.

Sebagai upaya mendapatkan dukungan dari tokoh Indoensia, Jepang berjanji membantu proses kemerdekaan Indonesia dengan membentuk panitia BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Indonesia) pada tanggal  1-Mar-45, yang terdiri dari 62 orang tokoh pejuang Indonesia dan 7 orang dari perwakilan Jepang. BPUPKI dipimpin oleh Dr. Raden Tumenggung  Radjiman Wedyodiningrat, dengan 2 orang wakil yaitu Raden Pandji Soeroso dan seorang lagi dari ornag jepang yaitu  chibangase Yosio. BPUPKI bertugas menyelidiki persiapan kemerdekaan Indonesia seperti: aspek politik, ekonomi dan inspratuktur pemerintahan.

Selama masa berdirinya BPUPKI, dibentuk pula panitia-panitia kecil seperti panitia 9 yang diketuai oleh soekarno dan 8 orang anggota( terdiri dari 9orang)dan menghasilkan Piagam Jakarta yang berisi dasar Negara yaitu Pancasila. Selama proses persidangan BPUPKI juga membentuk panitia-panitia yang memiliki tugas yang berbeda untuk merumuskan berbagai  keperluan kemerdekaan Indoneisa seperti: panitia untuk merumuskan Undang-Undang Dasar (UUD) ketua Ir. Soekarno, panitia pembela tanah air dan panitia perumus perekonomian dan keuangan (ketua; Moh. Hatta).

Setelah mengadakan 2 kali persidangan BPUPKI akhirnya mengasilkan beberapa keputusan penting dalam hal persiapan kemerdekaan Indonesia, antara lain:
1.Pada sidang pertama menghasilkan Piagam Jakarta yang berisi dasar Negara Indonesia adalah Pncasila.
2.Pada sidang kedua menghasilkan rancangan Undang-undang dasar yang berisi:
  • Wilayah negara Indonesia adalah sama dengan bekas wilayah Hindia-Belanda dahulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara (sekarang adalah wilayah Sabah dan wilayah Serawak di negara Malaysia, serta wilayah negara Brunei Darussalam), Papua, Timor-Portugis (sekarang adalah wilayah negara Timor Leste), dan pulau-pulau di sekitarnya,
  • Indonesia Berbentuk Negara Kesatuan.
  • Republik  Indonesia adalah bentuk pemerintahan Negara Indonesia.
  • Sang saka Merah putih adalah nama Bendera kebangsaaan Indonesia.
  • Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Negara Indonesia.
  • Kesatuan Republik Indonesia adalah bentuk Negara Indonesia.
  • Pancasila adalah dasar Negara Indonesia.
Namun kemudian pada tanggal 7-Agust-45 BPUPKI dibubarkan kemudian dibentuk PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) diketuai oleh Ir. Soekarno dan dibantu 20 orang anggota dari berbagai suku, yaitu: suku Jawa 12 orang, Sulawesi 2 orang, Sumatra 3 orang, Kalimantanrang, Nusa Tenggara 1 orang, Maluku 1 orang dan perwakilan dari etnis Tionghoa 1 orang.

Pembentukan PPKI ini dianggap oleh para pemuda sebagai alat dari rencana Jepang, sehingga Soekarno diculik dan dikucilkan ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945, setelah beliau pulang dari Dalat, Vietnam atas undangan Marsekal angkatan darat Jepang yaitu Hisaichi Terauchi. Para tokoh pemuda memaksa Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, dan akhirnya Soekarno dan Hatta pun membacakan teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada esok harinya yaitu tanggal 17-Agustus-1945. Dan PPKIpun mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden Indonesia dan Dr. Mohammad Hatta sebagai wakil Presiden Indonesia, dan kemudian pada tanggal 29 Agustus 1945 dikukuhkan oleh KNIP (komite Nasional Indonesia Pusat) yang sebelumnya bernama BP-KNIP (Badan Pekerja-KNIP) yaitu Badan pembantu Presiden (saat ini sepertI para Mentri).

Referensi:
  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno 
  2. By Onbekend/Anonymous (KITLV) [Public domain], via Wikimedia Commons https://commons.wikimedia.org/wiki/File%3APresiden_Sukarno.jpg
  3. Michael J. Lowe [CC BY-SA 3.0 (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0)], via Wikimedia Commons https://commons.wikimedia.org/wiki/File%3AIstiqlal_Mosque_Monas.jpg
  4. By Annisa Alwita from Malang, Indonesia (IMG_8631) [CC BY-SA 2.0 (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/2.0)], via Wikimedia Commons https://commons.wikimedia.org/wiki/File%3AMakam_Soekarno.jpg


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment